Minggu, 19 Agustus 2007

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh penyampaian materi kuliah dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online terhadap keefektifan belajar mahasiswa di Jurusan Teknologi Pendidikan.

Latar belakang
Pada umunya siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang dapat menangkap penjelasan dengan cepat ada yang biasa saja dan bahkan ada yang lamban. Sebagian siswa cenderung aktive dalam pembelajaran sedangkan yang lainya cenderung pasif. Perbedaan individual seperti diatas merupakan suatu gejala alami yang seantiasa selalu terjadi di berbagai jenjang pendidikan tak terkecuali di perkuliahan, karena itulah sangat perlu adanya bentuk pembelajaran dan sumber belajar yang sesuai dengan perbedaan individual tersebut. Kemampuan mengemukakan, perancangan pembelajaran hendaknya membentuk suatu pembelajaran yang digunakan secara individual bukan secara kelompok, agar kemampuan siswa yang berbeda-beda tersebut dapat dipenuhi.
Pada saat sekarang ini pembelajaran yang efektif menekankan pentingnya pembelajaran sebagai suatu proses personal, dan menuntut strategi-strategi pembelajaran yang dapat mengakomodasikan berbagai konteks, perangkat isi yang harus diajarkan oleh pembelajar (guru, dosen, instruktur)dan pembelajar dengan berbagai latar belakang permasalahan. melalui pembelajaran ini, setiap pebelajar membangun pengetahuan dan pengalaman pribadinya sesuai dengan kecepatan dan kemampuan yang dimilikinya. pandangan ini sejalan dengan pandangan para konstruktifis yang melihat belajar sebagai suatu “self-regulatory process”. lebih jauh, Fosnot mengemukakan bahwa pandangan belajar konstruktivistik menyarankan suatu pendekatan pembelajaran yang memberikan kepada pebelajar kesempatan menemukan pengalaman konkrit, menemukan sendiri masalahnya, dan mengkonstruk sendiri cara-cara, pengertian-pengertian dan strateginya.
Selain itu tuntutan pembelajaran yang semakin cepat, efektif dan efisien tidak dapat dihindari lagi. pembelajaran yang cepat, efektif dan efisien ini juga merupakan merupakan tujuan pembelajaran yang menenkankan pada penguasaan materi secara cepat dan tuntas. Pembelajaran yang menekankan proses-proses menentut pebelajar berpartisipasi aktif sehingga produktivitas belajar semakin meningkat dengan waktu belajar yang efisien. Untuk itu tuntutan pebelajar dituntut untuk lebih mandiri, meningkatkan kecepatan belajarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu metode pembelajaran yang dipandang dapat memberikan bantuan kepada peserta didik untuk menguasai materi adalah pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online. Penelitian yang dikembangkan Clark dan Mayer menyimpulkan bahwa pembelajaran yang berbasi komputer khususnya pembelajaran yang berbasis web dengan sistem online dapat meningkatkan kecepatan belajar anak. Hal ini didasarkan oleh beberapa aspek yang dapat mendukung keefektifan belajar anak yakni : isi yang disajikan memiliki relevansi dengan tujuan khusus pembelajaran yang ingin dicapai, menggunakan metode-metode pembelajaran melalui contoh-contoh dan latihan-latihan untuk membantu belajar pebelajar, menggunakan media seperti gambar dan kata-kata untuk penyajian isi dan metode, mengembangkan dan membangun pengetahuan dan ketrampilan baru sesuai dengan tujuan individu dan peningkatan organisasi.
Keunggulan Web-Based Learning dibandingkan dengan metode pembelajaran lain, Christiono Hendrawan (2004) mengungkapkan bahwa pembelajaran berbasis web dapat memberikan keefektifan belajar yang lebih karena menyediakan akses kesumber materi yang jumlahnya banyak dan tidak terikat oleh waktu sehingga peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatanya masing-masing. Berdasarkan data yang terpercaya menyatakan bahwa sistem penyampian mata kuliah saat ini masih didominasi oleh sitem belajar tradisional yang mana pengajar atau dosen menjadi sumber belajar utama. Walaupun kenyataan tersebut tidak dapat dipungkiri, namun Satrio B. Yudhoatmojo (2004) mengatakan bahwa sitem pembelajaran tradisonal menyediakan interaksi, lingkungan sosial, motivasi yang lebih bila dibandingkan dengan pembelajaran berbasis ICT dalam hal ini termasuk sistem pembelajaran berbasis Web. Suprihadi Saputro (1992), mengungkapkan kondisi sosio emosional kelas yang baik, dapat berpengaruh terhadap keefektifan belajar dikelas, bila terjalin hubungan sosio emosional yang positif antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru maka keaan yang kondusif seperti ini memberikan dampak positif terhadap beberapa indikator keefektifan pembelajaran diantaranya kecepatan unjuk kerja dan tingkat alih belajar.
Penelitian yang dilakukannya tentang metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online berfokus kepada keefektifan pembelajaran. Untuk menentukan efektifitas tersebut, saya akan melakukan pembandingan dengan sitem pembelajaran tradisional. Penelitian yang akan dilakukan akan menguji beberapa hipotesis yang akan diambil dari indikator-indikator yang masuk kedalam kategori keefektifan pembelajaran. Diantaranya kecermatan penguasaan materi kuliah, kecepatan belajar, dan kualitas hasil akhir.

Masalah penelitian
Secara umum rumusan masalah penelitian adalah “ apakah ada perbedaan yang signifikan keefektifan belajar antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional. Secara khusu rumusan masalahnya sebagai berikut : 1. apakah kecermatan penguasaan terhadap materi kuliah antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) lebih tinggi jika dibandingkan dengan system online dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional. 2. apakah kecepatan belajar antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online lebih tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional.3. apakah kualitas hasil akhir antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online lebih tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional.


Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan belajar antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional. Secara operasional tujuan penelitian adalah untuk menguji perbedaan : 1. kecermatan penguasaan terhadap materi kuliah antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional. 2. kecepatan belajar antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional.3. kualitas hasil akhir antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional.

Hipotesis penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah meneliti efektifitasan belajar yang dilihat dari dari indikator-indikator yang masuk kedalam kategori keefektifan pembelajaran. Diantaranya kecermatan penguasaan materi kuliah, kecepatan belajar, dan kualitas hasil akhir. Untuk itu dirumuskan hipotsis sebagai berikut, yaitu H0 : tidak ada perbedaa keefektifan belajar antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional; H1. kecermatan penguasaan terhadap materi kuliah antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online lebih tinggi bila dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional; H2: kecepatan belajar antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online lebih tinggi bila dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional; H3: kualitas hasil akhir antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web (web based learning) dengan system online lebih tinggi bila dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan sitem pembelajaran tradisional.

E. Pentingnya Penelitian
Tuntutan belajar secara luas, efektif, efisien dan cepat tidak dapat dihindari lagi. Hal ini sejalan dengan tuntutan dunia kerja dimana seorang tenaga kerja harus memiliki pengetahuan luas dan berbasiskan teknologi. Penelitian terhadap berbagai metode pembelajaran telah banyak dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana metode tersebut dapat meningkatkan effektifan pembelajaran. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi sangat perlu dilakukan penelitian terhadap metode pembelajaran yang berbasiskan teknologi terutama metode pembelajaran yang berbasiskan komputer. Penelitian ini diperlukan untuk memberikan bukti-bukti empiris dalam rangka mengungkapkan sejauh mana metode pembelajaran modul berbasis web (web-based learning) dengan sistem online dalam meningkatkan effeiktifitas pembelajaran. Metode pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan yang akan memberikan kontribusi kepada peserta didik dalam rangka meningkatkan pembelajaran. Keunggulan tersebut antara lian : menyediakan akses kesumber materi yang jumlahnya banyak, tidak terikat oleh waktu, isi yang disajikan memiliki relevansi dengan tujuan khusus pembelajaran yang ingin dicapai, menggunakan metode-metode pembelajaran melalui contoh-contoh dan latihan-latihan untuk membantu belajar pebelajar, menggunakan media seperti gambar dan kata-kata untuk penyajian isi dan metode, mengembangkan dan membangun pengetahuan dan ketrampilan baru sesuai dengan tujuan individu dan peningkatan organisasi. Dengan keunggulan yang dimiliki metode ini diharapkan siswa atau peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatanya masing-masing, dapat menguasia bahan atau materi pembelajaran dengan baik, serta memiliki kualitas hasil akhir yang tinggi.
Selain itu, penelitian yang dilakukan ini akan memberikan sumbangan terhadap siswa, guru, sekolah, dan lembaga pendidikan yang terkait terhadap pemilihan strategi yang tepat dalam rangka peningkatan kualitas pengajaran. Hasil temuan dan kajian ini akan memberikan landasan ilmiah untuk dilakukan penelitian lanjut, sehingga akan diperoleh suatu hasil yang benar-benar memiliki tingkat validitas yang lebih tinggi dan memadai.

Kajian pustaka
Tuntutan pembelajaran yang effektif dengan metode pembelajaran modul berbasi web dengan sistem online.
Proses pengajaran perlu memandang keefektifan belajar sebagai suatu komponen sebagai sesuatu yang urgen. Karena keefektifan belajar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Pembelajaran yang efektif menekankan pentingnya pembelajaran sebagai suatu proses personal, dan menuntut strategi-strategi pembelajaran yang dapat mengakomodasikan berbagai konteks, perangkat isi yang harus diajarkan oleh pembelajar (guru, dosen, instruktur)dan pembelajar dengan berbagai latar belakang permasalahan. melalui pembelajaran ini, setiap pebelajar membangun pengetahuan dan pengalaman pribadinya sesuai dengan kecepatan dan kemampuan yang dimilikinya. Efektifitas fungsi pembelajaran mengacu pada kesesuaian media untuk menyampaikan isi pembelajaran. Maka diperlukan rancangan materi dalam berbagai format, misalnya teks, suara, gambar, animasi, film hidup (Bates, 1995). Pembelajaran yang bermedium teknologi dapat meningkatkan nilai para pelajar, sikap mereka terhadap belajar, efektifitas belajar, dan evaluasi dari pengalaman belajar mereka. Teknologi juga dapat membantu untuk meningkatkan interaksi antar pengajar dan pelajar, dan membuat proses belajar yangberpusat pada pelajar (student oriented) (Cristiono hendrawan, 2004). Peningkatkan efektifitas metode pembelajaran modul berbasis web ini dipengaruhi oleh dua dimensi yaitu dimensi manusi adan teknologi menurut cristiono hendrawan (2004) yang mengunkapakan Faktor dalam pelajar yang mempengaruhi tingkat efektifitas pembelajaran berbasis web (web based learning) adalah: kematangan, motivasi pelajar tersebut, kenyamanan menggunakan teknologi, sikap terhadap teknologi, pengalaman sebelumnya, rasa cemas terhadap komputer, kepercayaan epistemik.Sedangkan faktor pada instruktur adalah kendali terhadap teknologi, sikap terhadap teknologi, gaya mengajar, kemampuan diri instruktur, dan ketersediaan/kehadiran instruktur. Kemudian pada dimensi desain ada model pembelajaran, teknologi, kendali pelajar, isi materi belajar, dan interaksi. Kedua dimensi ini menentukan efektifitas pembelajaran berbasis web (web based learning) dari sisi unjuk kerja, tingkat kemampuan mandiri, serta kepuasan.

Srtategi pengajaran tradisional
Mengajar menurut pandangan tradisional dapat ditafsisrkan sebagai isi dari buku teks kepada si pebelajar (dosen, guru, instruktur) sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengungkap kembali informasi itu pada saat diuji (dick & carey, 1985). Proses pembelajaran melibatkan pembelajar (dosen, guru, instruktur) (instructor), pebelajar (learner) dan buku teks (teksboks). Lebih jauh dick &dan carey menjelaskan bahwa isi yang akan dipelajari terdapat dalam buku teks, dan isi tersebut merupakan tanggung jawab pembelajar (dosen, guru, instruktur) untuk mengajarkanya kepada pebelajar (learner). Callahan, Clark, Kellough (1995) menyatakan bahwa mengajar bukanlah menceritakan sesuatu kepada kelompok pendengar, atau menjelaskan beberapa komnsep, atau mendemonstasikan penguasaan suatu ketrampilan atau topik. Beberapa karakteristik pembelajaran traisional antara lain, Dari sisi interaksi, lingkungan tradisional: para pelajar berinteraksi secara langsung dengan instruktur,serta tanggapannya secara langsung dilakukan pada pertemuan di kelas, Dari sisi teknologi ,lingkungan tradisional: menggunakan OHP, papan tulis, dan alat bantu seperti CD audio, VCD untuk menerangkan materi pelajaran. Dari sisi kendali pelajar: para pelajar tidak dapat mengatur jalannya kuliah, kuliah berjalan secaralinier, jika para pelajar meminta untuk mengulang materi kuliah, paling tidak hanya sekali saja (Satrio B. Yudhoatmojo, 2004).

Strategi penyampaian materi kuliah dijurusan teknologi pendidikan
Jurusan teknologi pendidikan memiliki tujuan menciptakan teknolog-teknolog pendidikan yang profesional dibidang penddikan. Dalam jurusan ini materi kuliah terdiri dari beberapa kelompok yaitu; materi kuliah umum, materi kuliah produksi, dan materi kuliah yang bersifat teori. Dari jenis-jenis materi kuliah tersebut dosen dituntut untuk merancang sebuah strategi pembelajaran yang effektif agar siswa mampu menyerap dan menguasai materi kuliah dengan baik. Untuk jenis mata kuliah produksi seperti animasi, audio dan video membutuhkan bantuan berupa tutorial yang berupa petunjuk gambar, animasi, video agar siswa dapat mempraktekannya (yudha, 2005).

Kajian relevan tentang penyampaian materi kuliah dengan metode pembelajaran modul berbasis web denagan sistem online dan pembelajaran tradisional.
Effektifitas pembelajaran merupakan bahasan yang menarik untuk diteliti. Banyak sekali metode-metode pembelajaran dibuat dan diterpkan untuk meningkatkan effektifitas pembelajaran. Sejalan dengan perkembangan teknologi maka munculah metode pembelajaran yang berbasisikan komputer. Banyak sekali hasil penelitian membukikan bahwa pembelajaran bebasis komputer dapat meningkatkan effektifitas pembelajaran. Simonson dan Thompson (1994, 45-51) menyatakan pembelajaran berbasis komputer (CAI) memiliki aspek-aspek yang dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. Aspek-aspek tersebut antara lain: umpan balik, percabangan,penilaian, monitoring kemajuan, petunjuk, dan tampilan. Computer dapat secara cepat berinteraksi dengan individu, menyimpan dan memproses berbagai informasi. Dalam menunjang pencapaian tujuan pembelajaran computer yang disusun dengan program yang bermacam-macam tipe terminal dapat mengontrol interaksi belajar mandiri untuk mempelajari informasi yang disajikan. Computer dapat secaralangsung digunakan untuk menyampaiakan materi pelajarn siswa , memberikan latihan dan memberikan tes kemajuan belajar siswa. Dengan menggunakan computer, hasil pekerjaan siswa yang pertama dapat dimasukan kedalam system teknis bahasa computer yangt sesuai, sehingga siswa dapat memanggil data tersebut kapan saja. (hamalik, 2003)


METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Untuk melakukan pengujian terhadap effektifitas masing-masing metode pembelajaran di atas, maka disusun suatu rancangan penelitian dengan eksperimen. Penelitian ini secara khusus menggunakan rancangan penelitian true eksperimental design dengan pretest-posttest control group design. Karena kedua kelompok dipilih dengan kriteria yang dipersyarakan penelitian. Untuk melaksanakan true eksperimental design, subjek random assignment dipilih. Pemilihan ini dilandasi dengan alasan subjek yang ditetapkan sebagai sasaran penelitihan dipilih dengan mengikuti pola kelompok subjek (kelas). Mengingat bahwa kelompok subjek yang dilibatkan dalam penelitian ditetapkan secara ran­dom assignment, penelitian ini menggunakan rancangan pretest-posttest control group design.
Kedua kelompok sama-sama dilih secara acak (random assignment). Setelah dilakukan pengacakan untuk menentukan perlakuan, diperoleh kelompok sebagai berikut. Kelompok 1), yaitu kelompok subjek yang diberi perlakuan (X) dibelajarkan dengan metode pembelajaran modul berbasis web dengan sistem online. Kelompok kontrol, yaitu kelompok subjek yang dibelajarkan dengan strategi pengajaran konsep tradisional. Pada awalnya keduanya diberi pratest (O1 dan O3). Bedanya kelompok yang satu diberi perlakuan (X) sedangkan yang lain tidak perlakuan melainkan dijadikan atau diperlakukan sebagai kelompok kontrol. Sebenarnya kedua kelompok sama-sama dikenai perlakukan tetapi keduanya mendapatkan perlakuan yang berbeda. Setelah perlakuan (pada klompok satudan 2) selesai kedua kelompok sama-sama mendapatkan pengukuran pascates atau posttes (O2 dan O4). Dengan menggunakan kelompok kontrol, kedua kelompok sama-sama memiliki atau mengalami hal yang sama damun mendapatkan perlakuan yang berbeda.

B. Subjek Penelitian
Penetapan kelompok subjek dilakukan secara random assignmened to groups. Random diberlakukan kepada ketiga kelompok subjek untuk diberikan perlakuan secara berbeda. Artinya, randomisasi dila­kukan pada saat menentukan kelompok subjek mana yang mendapat perlakuan yang berbeda, yaitu strategi pengajaran konsep melalui contoh dan noncontoh, strategi pengajaran konsep melalui contoh saja, dan strategi pengajaran konsep melalui buku teks. Subjek penelitian melibatakan 120 peserta didik di kelas V sekolah dasar (SD). Penetapan kelompok subjek penelitian ke dalam perlakuan dilakukan secara random assignment, yaitu tiga kelompok subjek dari sekolah-sekolah yang ada di dua wilayah kepengawasan tersebut diacak untuk mendapatkan perlakuan yang berbeda.
Pengacakan pada ketiga kelompok subjek penelitian dimaksudkan untuk menetapkan kelompok subjek yang mendapatkan perlakuan berbeda. Setelah pengacakan terhadap ketiga kelompok subjek maka diperoleh: 1) kelompok 1, yaitu kelompok subjek dibelajarkan dengan strategi pengajaran pemerolehan konsep melalui penggunaan contoh dan noncontoh (40 siswa); 2) kelompok 2, yaitu kelompok subjek dibelajarkan dengan strategi pengajaran konsep melalui penggunaan contoh saja (40 siswa); dan 3) kelompok 3, yaitu kelompok subjek dibelajarkan dengan menggunakan buku teks (40 siswa).


C. Pengembangan Instrumen Penelitian
Pengembangan instrumen tes ini dilakukan dengan cara menjabarkan setiap substansi isi atau materi yang disajikan pada setiap pertemuan. Instrumen tes penelitini dikembangkan berdasarkan tujuan khusus pembelajaran (TKP) yang telah dirumuskan. Pengembangan instrumen tes ini dilakukan dengan pola mengidentifikasi nama konsep, indikator, jumlah butir soal, dan jenjang kognitif. Jumlah butir soal berhubungan dengan variasi banyak jumlah butir tes yang dikembangkan pada setiap konsep berdasarkan indikatornya. Jenjang kognitif dikembangkan berdasarkan taksonomi Bloom, yang diperlihatkan melalui kategorisasi pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).
Indeks tingkat kesukaran butir tes dikatakan baik atau sangat baik ini menurut Ebel (1979) apabila indeks deskriminasi butir soal tes adalah sebesar 0,40 ke atas; rentangan 0,30 hingga 0,39 berarti butir soal perlu revisi kecil atau sama sekali tidak; rentangan 0,20 hingga 0,29 soal-soal berada diantara dipakai atau tidak sehingga memerlukan revisi; dan 0,19 ke bawah soal-soal tes harus diabaikan atau tidak dipakai. Di samping ditentukan tingkat reliabilitasnya, instrumen penelitian ini juga ditetapkan ting­kat validitasnya. Validitas suatu alat ukur merujuk pada sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan maksud rancangan pembuatan alat ukur (Sudarsono, 1988; Ebel, 1972). Untuk menentukan apakah alat tes tersebut memenuhi validitas, maka dalam penyusunan soal tes dilakukan secara cermat dan tepat.

D. Prosedur Penelitian
Sebelum pelaksanaan eksperimen, ketiga kelompok subjek diberikan tes awal (prates). Hasil tes awal (prates) itu dianalisis untuk menetapkan homogenitas variannya. Dengan cara menetapkan homogenitas varian antara ketiga kelompok, diharapkan pada ketiga kelompok tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum ketiganya diberi perlakuan. Setelah dilakukan tes awal kepada ketiga kelompok subjek, selanjutnya kepada ketiga kelompok subjek diberikan perlakuan.
Perlakuan-perlakuan (treatments) tersebut terdiri atas: 1) perlakuan kepada kelompok 1, yang dibelajarkan dengan strategi pengajaran pemerolehan konsep melalui contoh dan noncontoh; 2) perlakuan kepada kelompok 2, yang dibelajarkan dengan strategi pengajaran konsep yang disertai contoh; dan 3) perlakuan kepada kelompok 3, yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pengajaran konsep melalui buku teks.

E. Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian berupa skor tes. Data skor tes tersebut adalah skor hasil prates dan pascates (O2) ketiga kelompok subjek. Skor prates dipakai untuk menentukan homogenitas kelompok. Selanjutnya, skor pascates ini dianalisis dan dipakai untuk menguji hipotesis yang berkenaan dengan perbedaan perlakuan kepada ketiga kelompok subjek penelitian. Untuk menguji hipotesis umum maka perbedaan skor rata-rata pascates ketiga kelompok subjek secara bersama-sama dipakai analisis varian (one-way anova). Sedangkan, untuk menguji hipotesis penelitian yang berkenaan dengan pasangan kelompok subjek 1-2, 1-3, dan 2-3 dipakai uji komparasi (multiple comparisons) dengan teknik Scheffe. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputer, yaitu SPSS versi 10.00. Hasil lengkap analisis data penelitian ditunjukkan dalam lampiran penelitian.
Buku acuan atau referensi tidak dibicarakan pada bagian ini, tetapi buku-buku yang relevan dengan bahasan ini dicantumkan dalam daftar pustaka.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar: